Cerpen
Aku ngerjain cerpen buat lombaku pas lagi kegiatan p5. Aku bikin cerpennya cuma butuh sekitar 4 jam, tapi waktu buat nugas proyek p5 ku jadi kebuang karena bikin cerpen😅. Jadi sekalian aja kumasukin cerpennya buat isi tugas proyek P5.
Selamat membaca semuanya‼️
Guruku
Mengisahkan tentang sekolahku di Desa Akaigawa yang bernama Sekolah Gaoka. Sekolahku memperlakukan dan yang membutuhkan dengan spesial. Dulu sekolahku adalah sekolah yang makmur. Namun, semua itu berubah ketika kepala sekolahku yang bernama Pak Nenes mendapat tawaran yang menggiurkan dari pemerintah Jepang atas pencapaiannya dalam mengembangkan Sekolah Gaoka.
Mengisahkan tentang sekolahku di Desa Akaigawa yang bernama Sekolah Gaoka. Sekolahku memperlakukan dan yang membutuhkan dengan spesial. Dulu sekolahku adalah sekolah yang makmur. Namun, semua itu berubah ketika kepala sekolahku yang bernama Pak Nenes mendapat tawaran yang menggiurkan dari pemerintah Jepang atas pencapaiannya dalam mengembangkan Sekolah Gaoka.
Pak Nenes menerima tawaran tersebut dan meninggalkan sekolahku, Sekolah Gaoka. Semua yang telah kita lalui bersama Pak Nenes dan sekolah seketika terlupakan oleh manisnya tawaran pemerintah Jepang. Sekolahku terpuruk dan direndahkan oleh oleh sekolah yang membawa kepala sekolah kami, Pak Nenes. Kami benar-benar kehilangan harapan setelah Pak Nenes pergi meninggalkan Sekolah Gaoka, bahkan nilai kami tidak sanggup menyentuh setengah dari KKM yang sudah ditentukan. Tapi Sekolah Gaoka adalah satu-satunya tempat bagi kami untuk pulang. Namun, semua itu berubah ketika 4 guru hebat datang ke sekolahku. Mereka adalah guru terbaik dari Sekolah Kuro, tempat kepala sekolahku yang sebelumnya, Pak Nenes berada. Mereka dipindahkan akibat salah satu dari mereka mendapat hukuman setelah difitnah mencelakai seorang murid dari Sekolah Kuro. Ia dijadikan kambing hitam karena guru lainnya merasa iri pada kemampuan dia yang mengagumkan. Dia tak bisa mengelak karena hampir semua guru merasa tak senang kepadanya. Akhirnya ia diberi hukuman, dan hukumannya adalah dipindahkan ke sekolahku, Sekolah Gaoka.Teman-temannya yang merasa tak senang dengan tindakan Sekolah Kuro merasa kecewa dan ikut menemani dia
Total ada 4 orang yang datang ke sekolahku. Guruku yang pertama bernama Xavi, beliau adalah seorang ahli dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Guruku yang kedua bernama Yasmin, beliau adalah seorang ahli dalam bidang Ilmu Kebudayaaan. Guruku yang ketiga bernama Sera, beliau adalah seorang ahli dalam bidang Ilmu Sastra. Kemudian, guruku yang keempat dan terakhir bernama Tafa, beliau adalah seorang ahli dalam Ilmu Sosial. Mereka semua adalah guru-guru hebat yang akan mengubah sekolahku. Empat guru lebih dari cukup untuk mengajar di sekolahk, karena hanya tersisa satu kelas yang bertahan setelah Sekolah Gaoka terpuruk. Kami bertahan karena sekolah adalah satu-satunya tempat tinggal kami. Kami tidak memiliki keluarga yang mengadopsi dan menampung kami. Jadi, kami semua berusaha bertahan hidup dan tinggal bersama di sekolah. Sekolah adalah tempat tinggal kami yang berharga.
Pada moment pertama kali mereka mengajar, kami hanya saling memperkenalkan diri kami dan guru-guru baru mulai mencari tahu kelebihan setiap murid. Mereka melakukan pendekatan dengan cara yang lembut dan membuat kami nyaman belajar dengan mereka. Setelah mereka merasa cukup dengan perkenalan dan mencari tahu tentang kita, mereka mulai merencanakan metode-metode belajar, jadwal, struktur, dan sebagainya yang cocok dengan kita dan keadaan sekolah. Hari ini mereka hanya menentukan rencana sekolah kedepan.
Keesokan harinya, kami benar-benar merasakan kembali suasana sekolah. Mereka mengajar dengan baik dan unik. Mereka memiliki metode mengajar yang berbeda pada setiap murid, mereka sangat berbeda dari guru lainnya. Mereka benar-benar menjelaskan meateri yang dipelajari dari dasar-dasarnya dengan sangat detail dan mudah dipahami. Setelah kita menguasai materinya, kita akan diajarkan materi yang lain. Itu terus dilakukan berulang kali, namun dengan cara-cara yang berbeda dan menyenangkan. Metode mengajar mereka yang unik terus berlanjut hingga Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung. Awalnya, kami gugup dan merasa takut menghadapi ujian tengah semester ini. Namun, semua guru meyakinkan dan memotivasi kami untuk menghadapi PTS kali ini dengan percaya diri. Hasilnya sangat mengagumkan. Nilai rata-rata kami yang awalnya sangat rendah, kini meningkat pesat dari nilai rata-rata kami yang sebelumnya. Kita semua benar-benar bahagia dan merasa percaya diri untuk menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS).
Kabar mengenai nilai kami yang meningkat pesat terdengar samapi Sekolah Kuro. Sepertinya Pak Nenes benar-benar melupakan kami, bahkan mungkin dia membenci kami. Dia mendatangi sekolah kami, Sekolah Gaoka dan benar-benar menjadi orang yang berbeda. Pak Nenes meminta kami untuk menutup sekolah ini, ia takut sekolah ini dapat bersaing dan mengurangi popularitas Sekolah Kuro. Dia benar-benar kejam mengingat dulu dia pernah berjuang bersama dalam membangun sekolah ini. Kami semua merasa kecewa pada Pak Nenes yang benar-benar tak tahu diri. Bisa-bisanya dia meminta sekolah yang pernah dia perjuangkan segenap hati untuk berhenti karena takut mengurangi popularitas sekolahnya, yang baru sebentar ia jalani?? Kami semua merasakan amarah yang meluap dari tindakan yang baru saja ia perlihatkan. Tak ada lagi rasa hormat yang kami miliki untuk Pak Nenes. Kami menganggap dia sebagai pengkhianat sejati yang tidak malu untuk mengorbankan orang lain demi keuntungannya sendiri.
Akhirnya setelah dia berbincang dengan guru-guruku, mereka semua menyepakati untuk melakukan kompetisi dengan sebuah taruhan. Sekolah Kuro mempertaruhkan kompensasi untuk melengkapi dan meningkatkan kualitas Sekolah Gaoka. Sedangkan Sekolah Gaoka mempertaruhkan nasib tutupnya sekolah ini, Sekolah gaoka akan dihancurkan jika kita kalah dalam kompetisi. Kompetisi ini ditentukan oleh nilai rata-rata antar kedua sekolah pada jeniang SMP. Mengerikan rasanya jika bersaing dengan jumlah dan pendidikan mereka yang jauh di atas kita. Mereka memilik 3 kelas yang masing-masing muridnya pastilah memiliki pengetahuan yang lebih baik dari kita. Sedangkan kita hanya memiliki 1 kelas, masing-masing dari siswa sangat menentukan nilai rata-rata yang akan kita dapatkan
Maka dari itu, Guru-guruku meningkatkan metode mengajar mereka dengan lebih ekstrim. Keempat guruku mengajar bersama dan menambahkan waktu mengajar mereka sedikit lebih lama dari biasanya. Sisa 3 bulan lagi sebelum UAS diadakan. Kami benar-benar bekerja keras untuk memenangkan kompetisi tersebut. Walau rasanya menjadi lebih sulit, kami sangat menikmati metode ini. Mereka benar-benar mendukung kami dan mempercayakan nasib sekolah di tangan kami. Kami benar-benar merasa dihargai oleh guru-guru ini. Mereka benar-benar menganggap kami seperti anak mereka sendiri. Itu membuat kami tidak menyerah dan terus berusaha di bawah bimbingan mereka. Setelah waktu tersisa sebulan sebelum UAS diadakan. Kami merasa cukup dengan metode ekstrim yang telah kita lalui selama dua bulan. Guru-guruku bilang bahwa kita membutuhkan waktu istirahat setelah kepala kita lelah dengan metode belajar yang ekstrim, supaya kita tidak tertekan ketika mengerjakan UAS. Tapi kami tetap belajar setiap hari dengan metode yang lebih mudah dan nyaman hingga UAS berlangsung. Akhirnya, UAS yang kita selama ini kita nantikan kini sudah ada di depan mata, tantangan yang akan menentukan nasib Sekolah Gaoka kedepannya benar-benar sudah ada di tangan kita. Kita merasa gugup untuk menghadapi ini. Tapi, ketika kita mengingat kembali perjuangan kita, kita kembali bersemangat dan akan berusaha semaksimal mungkin. Kami tidak ingin membuat Pak Xavi, Bu Yasmin, Bu sera, dan Pak Tafa yang sudah berjuang untuk kitai. Mereka sudah mempercayakan nasib sekolah pada kita, kita tidak ingin mengecewakan mereka seperti Sekolah Kuro yang telah mengecewakan mereka dan seperti Pak Nenes yang sudah mengecewakan kita. Kita tak akan pernah melupakan moment ketika dia meminta kami untuk menutup sekolah kami.
Akhirnya kami memulai tantangan UAS ini. Kami cukup kesulitan ketika mengerjakannya, tapi kami tetap percaya diri dan melewati tantangan ini dengan percaya diri. Kami cukup ketakutan menunggu hasilnya, rasanya sangat menegangkan karena hasil ini akan menentukan nasib sekolah kami. Kami banyak berdoa dan mengharapkan yang terbaik untuk sekolah ini. Setelah hasil UAS diumumkan, kami masih merasakan ketegangan sebelum kita membuka mata kami dan melihat hasilnya. Setelah kita membuka mata kami, kami semua teriak bahagia karena kami berhasil. Nilai rata-rata kita lebih tinggi dari pada nilai rata-rata SMP Sekolah Kuro. Kita berhasil mempertahankan sekolah kesayangan kita, Sekolah Gaoka. Kemi benar-benar terharu dan besyukur atas keberhasilan kami mempertahankan Sekolah Gaoka. Kami berterima kasih pada semua guru yang mau berjuang bersama kami. Merka adalah guruku yang berharga dan tak tergantikan. Terima kasih guruku, kalian yang terbaik.
Oke segitu aja cerpennya. pusing tau bikin cerpen 1000 kata cuma 4 jam an doang😵💫. Jadi makasi buat yang udah baca ampe abis😁. Seperti biasa, jan lupa pasang seat belt kalian, gunakan helm, jan terobos lampu merah dan patuhi rambu lalu lintas ketika berkendara😉.
Dipuja tidak terbang, dihina tiap hari bang😸.
Jan lupa tinggalin komen kalian yaa😆.
Makasii semuanyaa🤠.
Komentar
Posting Komentar